Monday, June 9, 2014

                       “MAKALAH  KIMIA ( KOLOID )” 
     
Full Colours of Toy Candle ( Play Doh)



Disusun oleh :

Nama                            :           1. Galih Mega Pratiwi

                                                 2. Siska Noviyanti

Kelas                            :           XI IPA 3

SMA NEGERI 6 KOTA TANGERANG
Jln. Nyi Mas Melati No.2 Kel. Karanganyar Kec. Neglasari Telp. 021.5587229 Tangerang
TAHUN AJARAN 2014/2015







KATA PENGANTAR

     Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia yang membahas tentang pembuatan lilin mainan warna-warni dengan system koloid.
      Adapun makalah Kimia ini telah kami usahakan semaksimal mungkin. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Kimia tentang Koloid ini.
     Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Kimia tentang koloid ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi dan sedikit ilmu terhadap pembaca.
     Sebagai penutup, kami menghaturkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya hingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga bermanfaat bagi pembaca.


                                                                             Tangerang, 21 Januari 2014







DAFTAR  ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………...…………………………………....i
A.   Latar Belakang……………………………………………………..............……………………………………......1
B.    Identifikasi Masalah………………………………………………………………...………………………........2
C.    Rumusan Masalah………………………………………………………….……………………………………......3
D.   Tujuan Dan Manfaat…………………………………………………………………..………………………......4
E.    Kerangka Pemikiran………………………………………………………………………………………….........5
F.    Metode Penelitian……………………………………………………………………………………………..........6
BAB II Landasan Teori………………………………………………………………………………………………….......ii
A. Teori Dasar……………………………………………………………………………………………………….........7
B.   Bahan-bahan membuat Full Colours of Toy Candle (play doh)………………….......8
C.  Cara Pembuatan…………………………………………………………………………………………………......9
D. Ilustrasi Percobaan………………………………………………………………………………………….......10
E.    Hasil percobaan dan Pembahasan……………………………………………………………………....11
BAB III Penutup....................................................................iii
A.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………....…..12
B.Saran……………………………………………………………………………………………………………………....13
C.Tujuan Pembelajaran…………………………………………………………………………………………....14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………....v






BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

Lilin mainan warna-warni atau Full Colour of Toy Candle adalah mainan anak-anak yang banyak diminati oleh anak-anak berusia sekitar 4-8 tahun. Karena tersedia dengan macam-macam warna dan berbagai bentuk yang lucu, sehingga anak-anak senang untuk memainkan nya.

Akan tetapi sampai saat ini banyak lilin mainan yang dijual di pasaran dengan harga murah tetapi tidak memperhatikan kualitas dan bahan nya. Karena bahan dan pewarna yang digunakan sangat berbahaya bagi anak-anak apabila sampai tertelan oleh mereka. Sebenarnya bahan-bahan untuk membuat lilin mainan ini sangat sederhana sekali dan bisa dibuat sendiri dirumah oleh para ibu untuk menghindari bahaya nya lilin mainan yang beredar disekitar kita. Hal ini tentunya akan lebih sederhana, lebih menghemat biaya pengeluaran, dan tentunya sangat aman untuk anak-anak.

B.  Identifikasi Masalah

Apakah dengan melakukan campuran antara tepung terigu dengan minyak dan air dapat menghasilkan lilin mainan warna-warni ini dengan kualitas yang baik?

C.  Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem koloid?
2. Mengapa antara campuran tepung terigu dengan minyak dan juga air dapat terikat menjadi satu sehingga dapat membentuk lilin mainan ini?


D.  Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam cara pembuatan lilin mainan ini adalah :
1.     Untuk menghindari bahan-bahan berbahaya dari lilin mainan anak-anak yang dijual bebas di pasaran.
2.    Dapat membuat lilin mainan sendiri sesuai dengan imajinasi yang kita  miliki.
3.    Lilin mainan disini mudah dibuat dan juga menggunakan bahan yang aman untuk anak-anak jadi tidak berbahaya untuk dimainkan.
          Manfaat dari cara pembuatan lilin mainan ini adalah :
1.     Untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang luas bagi pembaca, dan untuk dijadikan sumber ilmu pengetahuan tentang pembuatan lilin mainan dengan menggunakan konsep Koloid.
2.    Untuk meningkatkan kreatifitas diri sendiri dalam menciptakan sebuah karya dari buatan tangan sendiri.

E.  Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam makalah tentang Koloid ini terdiri dari 3 BAB yang berisikan tentang :

BAB I   : Membahas tentang pendahuluan dari makalah ini yang terdiri dari : latar belakang makalah ini, identifikasi masalah, rumusan masalah dan kerangka pemikiran beserta dengan metode penelitian nya.

BAB II  : Dalam BAB ini berisikan tentang teori-teori yang terdiri atas : teori dasar, bahan pembuatan lilin mainan, cara pembuatan nya, ilustrasi/gambar saat percobaan dilakukan, dan yang terakhir hasil akhirnya lalu pembahasan.

BAB III : BAB terakhir berisikan kesimpulan akan penulisan makalah tentang Koloid ini, begitupun saran yang akan memberi tahu tentang penjelasan atas kesimpulan dari karya kami ini dan ditujukan kepada pembaca makalah ini.


F.  Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode penelitian yang secara langsung kami praktekkan dan dengan bantuan dari sumber-sumber tertentu, baik melalui sumber internet maupun buku.

























BAB II 
PEMBAHASAN

A.  Teori Dasar
Pengertian sistem koloid Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut koloid.
Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi.

A. SISTEM DISPERSI
1. Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (< 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Jadi, campuran antara air dan gula termasuk larutan karena pencampuran kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan lainnya, adalah larutan garam dapur, larutan urea, dan larutan cuka. Jika larutan ini disaring menggunakan kertas saring, tidak ada zat yang tersaring.

2. Suspensi
Mudah pisah
Suspensi adalah dispersi zat padat dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan ini merupakan gabungan dari molekul-molekul zat terdispersi. Oleh karena zat terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi lebih besar dari 10-5 cm (<100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir dan air merupakan suspensi. Jika campuran pasir dan air dituangkan ke dalam gelas menggunakan penyaring, pasir dan air pasti akan terpisah.

3. Koloid
Untuk memudahkan pembahasan sistem dispersi koloid, digunakan fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersi yang umum, berupa air. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih kecil daripada ukuran partikel di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran antara 10-7 cm sampai dengan 10-5 cm (1 nm – 100 nm). Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan suatu kertas saring yang berpori-pori sangat halus (penyaring ultra). Berdasarkan sistem dispersinya, suatu koloid tampak seperti suspensi. Akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut dengan istilah suspensi homogen.
Dalam bab ini kita akan membuat lilin mainan, Lilin mainan dapat dibuat sendiri dengan komposisi tepung terigu, minyak, air, garam, dan juga pewarna yang akan menyatu atau bercampur menjadi satu dengan tambahan 2 zat, yaitu zat pelarut air dan zat terlarut tepung dan bahan lainnya yang akan mengubahnya menjadi koloid. Lilin mainan ini biasanya digunakan dikalangan masyarakat untuk pembuatan mainan anak-anak dan biasanya dimainkan anak-anak untuk meningkatkan kreatifitas mereka dalam bentuk yang bermacam-macam. Misalnya : hewan, kue, bunga, patung, dan bentuk-bentuk lain yang dihasilkan oleh hand made mereka sendiri.
Tepung Terigu adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian, rumah tangga dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum.
A.  Bahan-bahan membuat Full Colour of Toy Candle (play doh)
1.     1 gelas tepung terigu
2.    ½ gelas garam
3.    2 sdt minyak goreng
4.    ¼ cup air panas
5.    Pewarna makanan (secukupnya)

B.  Cara Pembuatan

Langkah-langkah :
1.     Campurkan seluruh bahan kering & menuangkan air panas
2.    Remas adonan sampai menyatu
3.    Uleni adonan sampai kalis
4.    Tambahkan air bila adonan terlalu kering, tambahkan tepung bila adonan terlalu lengket.
5.    Kemudian campur pewarna makanan lalu remas kembali sampai warna nya merata.








C.  Ilustrasi Percobaan










                                                                                      


D.  Hasil percobaan dan pembahasan

Dalam pembuatan lilin mainan ini kami telah berhasil membuatnya dengan tidak ada kegagalan dalam pembuatan percobaan lilin mainan ini.









BAB III
      PENUTUP
A.        Kesimpulan
Contoh dari sistem koloid tidak hanya dapat kita temukan dengan melakukan percobaan terlebih dahulu, tetapi sangat banyak dilingkungan sekitar kita dan sering kita jumpai.
Dari berbagai macam sistem koloid tersebut, kita dapat membedakannya berdasarkan  jenisnya, sehingga kita mengetahui kategori koloid apa benda tersebut seperti halnya dengan makalah yang kami buat.

B.        Saran
Selama proses diskusi berlangsung diberikan kebebasan untuknmenjawab pertanyaan yang diberikan sesuai dengan pemahaman. Adapun terdapat kekeliruan dalam menjawab Ibu bisa memberikan penjelasan.


No comments:

Post a Comment