“MAKALAH KIMIA ( KOLOID
)”
Full
Colours of Toy Candle ( Play Doh)
Disusun oleh :
Nama :
1. Galih Mega Pratiwi
2.
Siska Noviyanti
Kelas :
XI IPA 3
SMA NEGERI 6 KOTA TANGERANG
Jln. Nyi Mas Melati No.2 Kel.
Karanganyar Kec. Neglasari Telp. 021.5587229 Tangerang
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Kimia yang membahas tentang pembuatan lilin
mainan warna-warni dengan system koloid.
Adapun
makalah Kimia ini telah kami usahakan semaksimal mungkin. Namun tidak lepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan
saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Kimia
tentang Koloid ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Kimia tentang koloid ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi dan
sedikit ilmu terhadap pembaca.
Sebagai
penutup, kami menghaturkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya
hingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
Tangerang, 21 Januari 2014
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
Pendahuluan…………………………………………………………………………...…………………………………....i
A.
Latar
Belakang……………………………………………………..............……………………………………......1
B.
Identifikasi
Masalah………………………………………………………………...………………………........2
C.
Rumusan
Masalah………………………………………………………….……………………………………......3
D.
Tujuan Dan
Manfaat…………………………………………………………………..………………………......4
E.
Kerangka
Pemikiran………………………………………………………………………………………….........5
F.
Metode
Penelitian……………………………………………………………………………………………..........6
BAB II Landasan Teori………………………………………………………………………………………………….......ii
A. Teori
Dasar……………………………………………………………………………………………………….........7
B. Bahan-bahan membuat Full Colours
of Toy Candle (play doh)………………….......8
C. Cara
Pembuatan…………………………………………………………………………………………………......9
D. Ilustrasi
Percobaan………………………………………………………………………………………….......10
E.
Hasil percobaan dan
Pembahasan……………………………………………………………………....11
BAB III Penutup....................................................................iii
A.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………....…..12
B.Saran……………………………………………………………………………………………………………………....13
C.Tujuan
Pembelajaran…………………………………………………………………………………………....14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………....v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lilin mainan warna-warni atau
Full Colour of Toy Candle adalah mainan anak-anak yang banyak diminati oleh
anak-anak berusia sekitar 4-8 tahun. Karena tersedia dengan macam-macam warna
dan berbagai bentuk yang lucu, sehingga anak-anak senang untuk memainkan nya.
Akan tetapi sampai saat ini
banyak lilin mainan yang dijual di pasaran dengan harga murah tetapi tidak
memperhatikan kualitas dan bahan nya. Karena bahan dan pewarna yang digunakan
sangat berbahaya bagi anak-anak apabila sampai tertelan oleh mereka. Sebenarnya
bahan-bahan untuk membuat lilin mainan ini sangat sederhana sekali dan bisa
dibuat sendiri dirumah oleh para ibu untuk menghindari bahaya nya lilin mainan
yang beredar disekitar kita. Hal ini tentunya akan lebih sederhana, lebih
menghemat biaya pengeluaran, dan tentunya sangat aman untuk anak-anak.
B. Identifikasi Masalah
Apakah dengan melakukan campuran
antara tepung terigu dengan minyak dan air dapat menghasilkan lilin mainan
warna-warni ini dengan kualitas yang baik?
C. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan
sistem koloid?
2. Mengapa antara campuran tepung
terigu dengan minyak dan juga air dapat terikat menjadi satu sehingga dapat
membentuk lilin mainan ini?
D. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dalam cara pembuatan lilin
mainan ini adalah :
1.
Untuk menghindari bahan-bahan
berbahaya dari lilin mainan anak-anak yang dijual bebas di pasaran.
2.
Dapat membuat lilin mainan
sendiri sesuai dengan imajinasi yang kita miliki.
3.
Lilin mainan disini mudah dibuat
dan juga menggunakan bahan yang aman untuk anak-anak jadi tidak berbahaya untuk
dimainkan.
Manfaat dari cara pembuatan lilin mainan ini adalah :
1.
Untuk menambah pengetahuan dan
wawasan yang luas bagi pembaca, dan untuk dijadikan sumber ilmu pengetahuan
tentang pembuatan lilin mainan dengan menggunakan konsep Koloid.
2.
Untuk meningkatkan kreatifitas
diri sendiri dalam menciptakan sebuah karya dari buatan tangan sendiri.
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam makalah
tentang Koloid ini terdiri dari 3 BAB yang berisikan tentang :
BAB
I :
Membahas tentang pendahuluan dari makalah ini yang terdiri dari : latar
belakang makalah ini, identifikasi masalah, rumusan masalah dan kerangka
pemikiran beserta dengan metode penelitian nya.
BAB
II : Dalam BAB
ini berisikan tentang teori-teori yang terdiri atas : teori dasar, bahan
pembuatan lilin mainan, cara pembuatan nya, ilustrasi/gambar saat percobaan
dilakukan, dan yang terakhir hasil akhirnya lalu pembahasan.
BAB
III : BAB terakhir berisikan kesimpulan akan
penulisan makalah tentang Koloid ini, begitupun saran yang akan memberi tahu
tentang penjelasan atas kesimpulan dari karya kami ini dan ditujukan kepada
pembaca makalah ini.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah
metode penelitian yang secara langsung kami praktekkan dan dengan bantuan dari
sumber-sumber tertentu, baik melalui sumber internet maupun buku.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Dasar
Pengertian
sistem koloid Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh
seorang ilmuwan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi
beberapa larutan melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa
larutan natrium klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih
telur sangat lambat atau sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar
berdifusi tersebut disebut koloid.
Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem
terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam
larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi
adalah zat pelarut. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi.
Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem
dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan
antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem
dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium
pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi.
A. SISTEM DISPERSI
1. Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen.
Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm
(< 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan
mikroskop. Jadi, campuran antara air dan gula termasuk larutan karena pencampuran
kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan
lainnya, adalah larutan garam dapur, larutan urea, dan larutan cuka. Jika
larutan ini disaring menggunakan kertas saring, tidak ada zat yang tersaring.
2. Suspensi
Mudah pisah
Suspensi adalah dispersi zat padat dalam air. Zat
terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan
ini merupakan gabungan dari molekul-molekul zat terdispersi. Oleh karena zat
terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak
mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat
terdispersi di dalam suspensi lebih besar dari 10-5 cm (<100 nm) sehingga
masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan
kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir
dan air merupakan suspensi. Jika campuran pasir dan air dituangkan ke dalam
gelas menggunakan penyaring, pasir dan air pasti akan terpisah.
3. Koloid
Untuk memudahkan pembahasan sistem dispersi
koloid, digunakan fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersi yang
umum, berupa air. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar
daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih kecil daripada ukuran
partikel di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran antara 10-7 cm
sampai dengan 10-5 cm (1 nm – 100 nm). Sistem koloid tampak homogen jika
dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya
partikel-partikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan
menggunakan suatu kertas saring yang berpori-pori sangat halus (penyaring
ultra). Berdasarkan sistem dispersinya, suatu koloid tampak seperti suspensi.
Akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut
dengan istilah suspensi homogen.
Dalam bab ini kita akan membuat lilin mainan, Lilin mainan dapat dibuat sendiri
dengan komposisi tepung terigu, minyak, air, garam, dan juga pewarna yang akan
menyatu atau bercampur menjadi satu dengan tambahan 2 zat, yaitu zat pelarut
air dan zat terlarut tepung dan bahan lainnya yang akan mengubahnya menjadi
koloid. Lilin mainan ini biasanya digunakan dikalangan masyarakat untuk
pembuatan mainan anak-anak dan biasanya dimainkan anak-anak untuk meningkatkan
kreatifitas mereka dalam bentuk yang bermacam-macam. Misalnya : hewan, kue,
bunga, patung, dan bentuk-bentuk lain yang dihasilkan oleh hand made mereka
sendiri.
Tepung
Terigu adalah partikel padat
yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya.
Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian, rumah tangga dan bahan baku industri.
Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya tepung
terigu dari gandum.
A. Bahan-bahan membuat Full Colour of Toy Candle (play doh)
1.
1 gelas tepung terigu
2.
½ gelas garam
3.
2 sdt minyak goreng
4.
¼ cup air panas
5.
Pewarna makanan (secukupnya)
B. Cara Pembuatan
Langkah-langkah :
1.
Campurkan seluruh bahan kering & menuangkan air panas
2.
Remas adonan sampai menyatu
3.
Uleni adonan sampai kalis
4.
Tambahkan air bila adonan terlalu kering, tambahkan tepung
bila adonan terlalu lengket.
5.
Kemudian campur pewarna makanan lalu remas kembali sampai
warna nya merata.
C. Ilustrasi Percobaan
D. Hasil percobaan dan pembahasan
Dalam pembuatan lilin mainan ini kami telah berhasil membuatnya dengan
tidak ada kegagalan dalam pembuatan percobaan lilin mainan ini.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Contoh dari sistem koloid tidak hanya dapat kita temukan
dengan melakukan percobaan terlebih dahulu, tetapi sangat banyak dilingkungan
sekitar kita dan sering kita jumpai.
Dari berbagai macam sistem koloid tersebut, kita dapat
membedakannya berdasarkan jenisnya,
sehingga kita mengetahui kategori koloid apa benda tersebut seperti halnya
dengan makalah yang kami buat.
B.
Saran
Selama
proses diskusi berlangsung diberikan kebebasan untuknmenjawab pertanyaan yang
diberikan sesuai dengan pemahaman. Adapun terdapat kekeliruan dalam menjawab
Ibu bisa memberikan penjelasan.
No comments:
Post a Comment